"Fenomena jilboobs itu benar-benar menyalahi aturan
dan sebaiknya jangan ditiru. Jilbab bukan mengenai tren yang hanya ikut-ikutan
tetapi memang kewajiban menutup aurat sesuai ajaran agama," ujar Desainer
label Hijmi, Yuanita Andiani saat ditemui Tim Dream.co.id di butiknya lantai GF
unit C8A, Cibinong City Mall, Bogor, Senin, 11 Agustus 2014.
Selain Yuanita, Desainer yang terkenal dengan fashion
pastel Ria Miranda juga ikut berkomentar. Ria merasa malu dengan adanya
fenomena jilboobs ini.
"Saya sangat malu saat mendengar fenomena itu.
Istighfar banget deh. Menurut saya itu sama saja tidak berhijab, mereka belum
mengerti konsep berhijab," ujar Ria saat diwawancarai lewat sambungan
telepon.
Tidak hanya dua desainer tersebut, ada lagi Kursein
Karzai. Anggota Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) yang pernah
unjuk gigi di Jakarta Fashion Week 2014 juga berpendapat fenomena tersebut
bukanlah suatu tren yang patut ditiru.
"Yang namanya busana muslimah itu ya tidak ketat,
tidak memperlihatkan lekuk tubuh. Itu tidak patut ditiru karena tidak masuk
kategori busana muslimah," ujar Kursei.
Ketiganya berharap fenomena tersebut tidak semakin meluas
dan dijadikan sebagai bahan intropeksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih
baik lagi.
"Semoga semakin banyak yang membagi informasi
tentang berhijab yang baik dan benar sehingga fenomena seperti itu tidak
terjadi lagi," ujar mereka.
Sumber “http://www.dream.co.id/lifestyle/para-desainer-angkat-bicara-soal-fenomena-jilboobs-140811y.html”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Semoga artikel ini bermanfaat bagi para saahabat semua. Kami berharap anda dapat memberikan komentar, namun tolong agar menggunakan bahasa yang etis. terima kasih!!!